September 2014 – Pertemuan

• Salah satu korban LDKM (ospek kampus), kali pertama kami berinteraksi, berpadu menyanyikan lagu andra & the backbone yang berjudul “sempurna” demi goresan ttd kakak tingkat di buku maba. Tidak disangka, waktu dimana aku menyanyikan sebuah lagu dengan petikkan gitar ala kadarnya untuk kakak tingkat sebagai salah satu rangkaian tugas LDKM hari itu menjadi kali pertama Arsyi menumbuhkan rasa ketertarikannya (katanya) 😜

Desember 2014 – Ungkapan Perasaan

• Malam itu saat teman-teman yang lain terlelap dalam tenda nya masing-masing, di bawah bintang-bintang, dihadapan 3 pulau kecil yang nampak dari puncak bukit batas, arsyi menyatakan perasaannya. Veti : “kenapa harus dengan ikatan? Kenapa tidak berteman dekat dan saling serius satu sama lain? Arsyi : “karena tanpa ikatan suatu saat ketika kita berantem atau selisih paham dengan gampangnya kita akan menjauh satu sama lain. Walaupun kemungkinan tsb hanya sekecil 0,001%, aku tetap ga mau kemungkinan perpisahan 0,001% itu terjadi”

2015 – 2016 – 2017 – Romansa Kehidupan

• Menjalani suka duka sebagai teman, rekan organisasi, dan support system untuk banyak hal membuat kami lebih mengenal dan memahami karakter masing-masing.

Mei 2018 – Masa Pendidikan

• Titik dimana kami berjuang bersama dalam tahap pndidikan koas. Masih tidak menyangka pemilihan kelompok koas melalui secarik gulungan kertas yang dipilih secara random hari itu mempertemukan kami dalam kelompok koas yang sama😌😂

Juni 2020 – Ungkapan Serius

• Arsyi datang ke rumah dan menyampaikan niat serius nya kepada kedua orangtua ku untuk menyatukan kami ke jenjang yang lebih serius.

Januari 2021 – Lamaran

• Setelah menepati janji kepada kedua orangtua untuk menyelesaikan pendidikan, kami menerima lamaran arsyi dan keluarganya yang kala itu datang untuk menyampaikan niat baik melangkah ke ikatan sesungguhnya.

Agustus 2021 – Momen Spesial

• Alhamdulillah 7 tahun proses mengenal dan membangun rasa itu kini sudah mempersandingkan kita untuk duduk bersama di atas sebuah pelaminan sederhana, sama halnya dengan perasaan yang kita pupuk sedari awal. “Sesederhana” Itu untuk saling menyayangi dan mencintai. Akhirnya aku (istri mu) bisa memanggilmu sebagai “suami dan imamku”❤